Persentase Perusahaan Indonesia yang Gunakan AI Perkuat Daya Saing Global

Teknologi kecerdasan buatan (AI) kini menjadi kunci dalam meningkatkan daya saing perusahaan di Indonesia. Berdasarkan data terbaru, sebanyak 28 persen perusahaan di Indonesia telah mengadopsi AI, yang berdampak pada kenaikan pendapatan hingga 16 persen. Informasi ini disampaikan oleh Veren Anderson, Vice President of Business Development HashMicro, pada event Road to CNBC Indonesia Awards 2025.

AI Mendorong Efisiensi Operasional dan Pertumbuhan Bisnis

Perusahaan yang menggunakan AI mencatat efisiensi yang lebih baik dan peningkatan produktivitas. Menurut riset Amazon Web Services (AWS), dari total 18 juta bisnis di Indonesia, 28 persen sudah memakai AI dengan pertumbuhan tahunan 47 persen. Selain itu, 59 persen pengguna AI melaporkan kenaikan pendapatan rata-rata 16 persen, dan 64 persen mengalami penghematan biaya sekitar 29 persen.

HashMicro telah mengembangkan Hashy AI yang mampu mengintegrasikan data bisnis untuk memberikan rekomendasi strategis, sehingga dapat meningkatkan produksi hingga 45 persen.

Hambatan Infrastruktur untuk Implementasi AI di Indonesia

Meski adopsi AI terus meningkat, banyak perusahaan masih terkendala oleh infrastruktur. Studi Cisco menunjukkan hanya 23 persen perusahaan siap dengan implementasi AI karena jaringan dan sistem yang belum memadai. AI dianggap penting dalam pengambilan keputusan cepat dan tepat dengan sistem ERP yang terintegrasi secara real-time.

Potensi Pasar AI Indonesia yang Semakin Besar

Nilai pasar AI Indonesia diproyeksikan tumbuh dari $2,4 miliar saat ini menjadi $10,88 miliar pada 2030 dengan CAGR 28,65 persen. Investasi besar dari Microsoft dan Nvidia mendukung pertumbuhan pusat AI, memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam pengembangan teknologi AI di Asia Tenggara.

BACA JUGA :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *