Ngopini – Untuk Ade d’Kross yang Terjerat Kasus Narkoba.
Testimoni untuk Ade d’Kross
KETIKA zaman PSSI diketuai Nurdin Halid, Aremania menjadi suporter yg dijatuhi sanksi dengan tidak boleh hadir di stadion selama saty musim, lalu menjadi dilarang menggunakan attribut.(seingat saya, itu sanksi perdana buat suporter di Indonesia).
Saya berikan desain #PSSIBangsat kala itu kepada Kaji Slamet (3R)untuk dicetak di kaos hitam sebagai ganti larangan beratribut kala itu. Dan boommm… meledak dan mnginspirasi kaos lain.
Di luar dugaan saya, sosok Ade d’Kross menelpon saya, (kala itu pas di Jakarta) untuk segera pulang, dengan tiket dari Pak Iwan 52 saya pulang malang dan ketemu dengan sahabat saya Ade d’Kross. Di situ dia bertanya, “apakah pernah ada suporter banding di Komdis PSSI?” katanya, dan tentu saya jawab tidak ada. Ternyata kala itu dia sudah menyiapkan dua pengacara, salah satunya kini jadi Ketua PBNU, Sam Robikin. Dari kantongnya sendiri, tanpa publikasi dia kirim dua pengacara tersebut ke PSSI dan diterima Bung Hinca Panjaitan.
Dari banding tersebut hasilnya dari larangan hadir di stadion menjadi larangan menggunakan atribut Arema, yang akhirnya kami siasati denganmemakai kostum-kostum pakaian daerah ketika hadir di Stadion Delta.
Entah berapa kali Ade d’Kross mengeluarkan uang dari kantong pribadinya untuk Arema dan Aremania.
Belum lagi kepeduliannya kepada dirigen Aremania kala itu, Joseph El Kepet dengan menjadikannya honorer di dinas, ketika tak ada org yang memikirkan nasib sosok legenda Aremania tersebut.
Tak terhitung lagi berapa banyak orang yang ditolong diberikan kerja olehnya.
Kalaupun sekarang Ade sedang “tersandung” masalah, itu soal pribadinya.
Mari hormati prosesnya dan kita hormati hak-haknya sebagai warga negara.
Ade d’Kross bukan perusak rumah tangga orang lain dan bukan perebut istri orang!
Ade d’Kross bukan koruptor yang mengambil hak-hal milik rakyat!
Kuat dan Tahes lah umak dimana pun berada jesss.
Aku yakin ini syarat untuk menjadi orang hebat dan besar! Soekarno, Tan Malaka hingga Pramoedya Ananta Toer besar setelah dipenjara!
Kesaksianku untukmu Saudaraku Ade d’Kross (Tokoh Arema dan Aremania).
Penulis: Indra (mantan) wartawan Bola.