Sekilas Malang – Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Gedangan kembali menggelar safari ramadhan. Di pekan ini, MWC NU Gedangan mengunjungi Masjid Baiturohim, pada Selasa (11/3/2025) malam.
Dalam sambutannya, Moch Ainun Naim Ketua Tanfidziah MWC NU Kecamatan Gedangan menyampaikan banyak hal seputar lelaku ke NU-an.
Menurutnya, amaliyah warga NU (baca: Nahdliyyin) secara gari besar terbagi menjadi 2 kelompok yakni Nahdliyyin Kultural dan Struktural.
Pertama, NU kultural ini adalah orang NU yang belum pernah sama sekali mengikuti jenang perkaderan di dalam NU, meskipun ia merasa sangat NU.
“NU dibagi 2 NU Kultural, dan Struktural
NU kultural ini ada lah orang yang merasa NU tp blm pernah mengikuti kaderisasi secara berjenjang,” terangnya.
Sebaliknya, NU struktural adalah Nahdliyyin yang secara berjenjang telah mengikuti pola kaderisasi seperti PDPKPNU.
Namun, keduanya memiliki tugas yang sama yakni menyemai ajaran ahlusunnah wal jamaah ala Walisongo. Ahlusunnah waljamaah yang secara sanat terhubung dengan ajaran Nabi Muhammad SAW.
Sederhananya, lanjut pria yang karib di panggil Pak Naim ini, secara lelaku, NU tetap melestarikan tradisi yang telah turun temurun dilaksanakan.
“Amaliyah NU ini terlihat sederhana diantaranya Tahlilan, maulid, sholawatan, selamatan, yang ini tidak terjadi pada organisasi lain, NU tidak anti terhadap selamatan di perempatan jalan, selamatan di bawah pohon, Tahlil orang meninggal,” paparnya.
Lebih lanjut, Pak Naim menegaskan, tentu setiap amaliyah tersebut dengan dasar niat mengharap keridhaan Allah SWT.
“Tentu tiap amalan engan niat tetap karna Allah SWT,” tutupnya
Penting diketahui, Hasil Konbes NU Tahun 2022 menetapkan 3 jenjang perkaderan resmi yang belum ada pada perkaderan sebelumnya yakni Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) dan Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU). (bagus/Ferry)