Sekilas Malang
Sabtu, Maret 6, 2021
No Result
View All Result
Sekilas Malang
No Result
View All Result
Sekilas Malang

HOT – COLD EMPATHY GAP

Kamel Alif by Kamel Alif
11 bulan ago
in Serba serbi
0
0
Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

Pernahkah kalian berada diposisi atau melihat seseorang yang sedang meluapkannya emosi secara berlebihan kemudian hal itu membuat kita yang melihat merasa tidak nyaman hingga membuat kita berfikir, “Ko dia kaya gitu si, kalau aku jadi dia ngga mungkin deh aku kaya gitu” atau “kalau aku jadi dia ni, aku bakalan gini ngga gitu kaya dia” dan sejenisnya. Kalau kalian mengalami hal tersebut, yaitu mengalami kesulitan untuk mengerti alasan seseorang dan kenapa seseorang melakukan sesuatu pada saat mengalami situasi tertentu, bisa jadi kalian mengalami yang namanya Hot Cold Empathy Gap.

Menurut wikipedia, Hot Cold Empathy gap merupakan suatu cognitive bias yang membuat kita meremehkan bagaimana prefensi kita bisa berubah tergantung situasi apa kita saat itu. Empathy gap dibagi menjadi dua, yang pertama cold state seperti: tenang, merasa rasional, collected dan sebagainya. Sedangkan hot state adalah kebalikannya: emosional, sedih, takut, lapar dll. Kesimpulannya jika kita berada dikeadaan cold state, akan sulit bagi kita membayangkan diposisi hot state, begitu juga sebaliknya ketika kita berada diposisi hot state akan sulit bagi kita untuk membayangkan diri kita diposisi cold state.

Contoh simple seperti ini, ada seseorang datang ke sebuah restoran ketika jam 5 sore dalam keadaan sangat lapar, dikarenakan dari pagi sampe sore sudah skip breakfast and lunch. Berhubung ia sangat lapar, pada saat melihat list menu ia merasa ingin memesan semua makanan yang tertera di list dikarenakan semuanya terlihat enak. Singkat waktu, saat semua makan yang sudah dipesan sudah datang kembalilah ia ke keadaan cold state, rasional and collected tadi, barulah ia sadar bahwa makanan yang ia pesan terlalu banyak dan ia akhirnya berfikir, “ini ngga mungkin habis”. Nah pertanyaanya, kenapa kita mengalami Empathy gap tadi? Jawabanya, ternyata human cognition itu state dipenden, maksudnya apa? Jadi saat kita melihat suatu keadaan atau suatu kondisi, bagaimana kita memproses informasi lalu bagaimana kita mengambil keputusan itu tergantung keadaan mental kita saat itu.

Empathy gap bukan tidak ada efeknya, ada dan tidak ke diri sendiri saja, akan tetapi ke orang lain juga. Kalau ke diri sendiri Hot Cold Empathy gap ini membuat kita memutuskan sesuatu – seuatu yang kurang baik atau kurang bijak. Ada quote yang sering kita dengar :

Yuk Klik Juga !

Hasil Survey Microsoft, Warganet Indonesia Kantongi Skor Rendah Paling tak Sopan di Jagat Maya, Begini Komentar Pakar Linguistik!

Sosok Almarhum Aziz Franklin menurut Kalangan Seniman

 

” Don’t promise when you’re happy,

don’t reply when you’re angry

and dont decide when you’re sad.”

 

Kemudian efeknya ke orang lain, kita bisa mudah judge mental ke orang lain, salah faham terhadap situasi orang lain, jadi ngga jarang kita jadi heran melihat kelakuan orang lain dan bahkan kita bergumam ke diri kita sendiri, “aku ngga bakalan ngelakuin kaya gitu” atau “kalau aku diposisi dia, aku bakalan ngelakuin hal yang lain”, karena sebenernya kita ngga tau ia berprosesnya seperti apa sejauh mana. So, lets thinking more far again.

Sumber gambar : Google

Salah satu contoh kasus yang berhubungan dengan Hot Cold Empathy gap adalah social harrasment yaitu bullying bisa atau pelecehan seksual. Empati atau respon yang diberikan difokuskan pada keadaan korban, apa yang korban lakukan, menanyakan keadaannya “How do you feeling now?” bukan malah, “kenapa diem aja?”, “kenapa ngga ngelawan?”, “kenapa ngga teriak? Kalo aku jadi kamu pasti aku udah aku laporin” dan segala macam. Orang-orang akan berfikir under estimate, tapi pertanyaannya, apakah benar dia akan berlaku demikian saat ia disituasi yang sama?, apakah ia akan langsung reaktif? Atau apapun yang akan ia lakukan seperti yang ia katakan tadi?. Membicarakan sosial harrasment biasanya membahas tenpang posisi kita menjadi korban, pasti kita akan marah banget, ngga tau harus berbuat apa dan sebagainya, tapi kita lupa bahwa kita akan dilanda rasa takut. Bullying atau pelecehan seksual membicarakan tentang intimidasi, soal  korban yang mengintimidasi korbannya yang didalamnya ada ketimpangan kuasa atau ketimpangan power dimana korban akan merasa takut dan biasanya orang yang merasa diposisi yang menakutkan ngga banyak orang yang bisa langsung reaktif, pasti yang banyak adalah syok, bingung, diem. Yang dianggap konyol ketika orang yang meragukan legitimasi yang dialami korban bullying atau kekerasan, “ko baru ngelapor sekarang, kemarin-kemarin kemana aja, apakah bener kamu dilecehin, harusnyakan logikanya kalo kamu merasa dilecehkan kamu seharusnya langsung reaktif dong”, terutama jika pertanyaan-pertanyaan ini disampaikan oleh orang-orang yang berkerja di intansi sebagai pelindung, karena ia belum cukup paham mengenai human behavior seperti ini.  Dalam beberapa penelitianpun menyebutkan banyak yang bisa langsung lapor atau  mengonfrontasikan hal tersebut.

Pada dasarnya persoalan tentang Empathy gap adalah persoalan yang sangat manusiawi, kembali pada human cognitive itu sifatnya state dipendent, tergantung keadaan mental pada saat itu, kemudian just mental, miss understanding dll itu karena kita cenderung memproyeksikan apa yang kita rasakan ke orang lain. Semua hal itu pasti ada personal factor serta ketidaksadaran akan eksistensi dari personal factor ini yang membuat kita sulit untuk memahami atau berempati ke orang lain, kita jadi suka meremehkan behavior orang lain dll. Kita pun sering salah atau kurang mampu menprediksi sikap kita pada situasi tertentu lalu bagaimana ke orang lain?. Mari selangkah lebih berempati, mari kurangi justifikasi karena kita tidak pernah tahu didetik keberapa seseorang memutuskan untuk berubah. Keep evaluation, Stay on progress, stay safe and stay #belajardirumahaja

Hey, jika kamu belajar baru hari ini jangan lupa bagikan tulisan ini ya.

 

Oleh : Trisma Novi F ( Mahasiswi Universitas Islam Raden Rahmat Malang )

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk mengirim ini lewat surel kepada seorang teman(Membuka di jendela yang baru)

Menyukai ini:

Suka Memuat...

Terkait

Tags: hypeSocial

Related Posts

No Content Available
Next Post
Ilham Fauzi_Ngopini

Demi Stabilitas Ekonomi ; Penanganan Covid 19 di Jawa Barat Terjebak Diantara Dua Pilihan

Kopi Campur Kecap, Sensasi Unik Kopi Masa Kini

Foto : penyemprotan satgas covid-19

Hari Pertama, Satgas Lacov 19 Semprot Desinfektan Beberapa Masjid

Direktur Lingkar Demokrasi Sambut Baik Keputusan Pemerintah-DPR Tunda Pilkada Serentak

Direkomendasikan

Dikepung Zona Merah Covid–19, Kades Kedung Pedaringan Tekankan Pentingnya Kesadaran Masyarakat

10 bulan ago

KKN-T Unira Bersihkan Sumber Kucuran Krajan Desa Rejosari

1 bulan ago

Polres Kota Kediri Gandeng UMKM Kota Kediri Gelar Millennial Road Safety Festival

2 tahun ago

Dibanjiri Calon Siswa Baru, SMP An-Nur Al Anwar Tembus Ranking 3 Tingkat Kecamatan

6 bulan ago

Topik

Acara berita Corona Virus Covid 19 DPRD Dr Umar Usman Ekonomi HMI hmicabangmalang HMSanusi IPNU Jakarta Jawa Barat Jawa Timur Kabupaten Malang Kapolres kediri kkn-t Kota Bandung Kota Batu Kota Malang Lathifah Shohib Didik Budi Muljono LADUB Mahasiswa mahasiswa UMM Mahasiswa Unira malang Malang Raya Nahdlatul Ulama Ngopini Pariwisata PCNU Kabupaten Malang Pendidikan Peristiwa Pilkada 2020 polres PSBB Relawan Pencegahan Covid-19 Ridwan Kamil sekilasmalang sekilasnasional Serba Serbi Sosial Unira Malang Universitas Muhammadiyah Malang Uu Ruzhanul Ulum
Sekilas Malang

Copyright © 2020 Sekilas Malang | Mediane Arek Malang.

Tentang Kami

  • Profil
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Informasi Iklan dan Peliputan

Media Sosial

No Result
View All Result
  • Covid-19
  • Sekilas Nasional
  • Pendidikan
  • Pariwisata
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Sosial
  • Politik
  • Ngopini
  • Serba serbi

Copyright © 2020 Sekilas Malang | Mediane Arek Malang.

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Go to mobile version
loading Batal
Tulisan tidak terkirim - cek alamat surel Anda!
Cek surel gagal, silahkan coba kembali
Maaf, blog Anda tidak dapat berbagi tulisan lewat surel.
%d blogger menyukai ini: